News Update :
Home » , » Guru Indonesia Menghukum Siswa dengan Menyuruh Melepaskan Roknya

Guru Indonesia Menghukum Siswa dengan Menyuruh Melepaskan Roknya


Gara-gara menggunakan rok mini seorang siswi SMPN 4 Tawangsari Sukoharjo, dihukum oleh gurunya untuk melepaskan roknya, kira-kira mau diapain ya?Jangan berpikir negatif dulu, dia hanya disuruh ganti dengan sarung yang telah di sediakan oleh guru tersebut.

Kejadian ini bermula ketika siswi bernama Anisa Aulia Putri pada Rabu 22 September dipanggil oleh guru BP bermama Sugiman. Gadis ini di panggil karena menurut Sugiman rok yang dipakai oleh Anisa terlalu ketat dan pendek sehingga diminta dilepas dan digantikan dengan sarung yang disediakan oleh BP.

Setelah mengenakan sarung, Anisa diminta untuk tetap mengikuti pelajaran di ruang kelas hingga pelajaran usai. Tapi yang disayangkan ketika pelajaran telah usai, guru BP ini tidak mengembalikan rok milik Anisa sehingga dia kebingungan. Beruntung saja, Salah seorang temannya mau meminjamkan celana training untuk dipakainya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHCJQk_mY-tWEohh5P6uIqh2F-xwG7cxuzTnjtBYs-rQ3EvpEeQMlNdAxoh-OqVAF547n__OgxXh5CoeFU67ugKSoFiOWAXmOxjz5dFb26by0i4DPBduHkpDcazcnr69WxDhwHtZKrzT4/s1600/smp.jpg

Akibat kejadian ini, Anisa malu dan syok sehingga tidak masuk sekolah keesokan harinya. Tapi setelah dibujuk orang tuanya, Anisa akhirnya mau masuk sekolah lagi. Kepala sekolah SMPN 4 Tawangsari ketika di konfirmasi oleh Okezone mengakui kejadian itu. Menurutnya apa yang dilakukan oleh Guru BP tersebut sebatas untuk menegakkan kedisiplinan karena Rok yang dipakai siswi tersebut dan beberapa siswi lainnya terlalu ketat dan pendek.

Tapi Kepala sekolah bernama Sriyono ini menepis tudingan bahwa rok yang dilepas itu tidak dikembalikan kepada siswi yang bersangkutan. Siswi tersebut sudah diminta melepas sarung dan kembali mengenakan roknya. Atas kejadian itu pihak sekolah menyatakan penyesalannya dan akan meminta maaf kepada keluarga yang bersangkutanKinerja Dinas Pendidikan Sukoharjo mendapat sorotan serius serius. Setelah kasus pemukulan dan pelecehan seks di sebuah sekolah di Kecamatan Polokarto oleh oknum guru, kini muncul tindak arogansi baru dari oknum guru di Kecamatan Tawangsari.
Akibat perbuatan tersebut salah seorang siswi SMPN 4 Tawangsari, tidak berani masuk sekolah karena malu. Atas kejadian itu, Jumat (24/9), Mochammad Samrodin, salah satu anggota DPRD Sukoharjo dari Komisi IV yang membidangi pendidikan melakukan klarifikasi ke sekolah setempat.
Dalam klarifikasinya, Mochammad Samrodin mendapat penjelasan, tindakan arogansi dilakukan guru Bimbingan Pembina (BP) SMPN 4 berinisial Sugiman. Korban arogansi dilakukan terhadap siswa kelas IX D berinisial Ans (14). Siswa kelas IX D itu diperlakukan tidak senonoh dan tak layak yakni dipaksa mengikuti pelajaran dengan mengenakan sarung warna merah.
Kepada wartawan politisi dari Partai Keadilan Sejahtera ini mengatakan, pada Rabu (22/9) lalu, Ans memakai pakaian bawahan rok ketat dan sedikit mini bersama tiga teman lainnya. Namun, mendadak Ana dipanggil guru BP dan disuruh masuk ke ruang guru.
Sesampai di ruang guru, Ana disuruh mencopot rok yang dipakai dan diminta memakai sarung yang disiapakan guru BP. Karena takut, ia menuruti permintaan gurunya itu memakai sarung selanjutnya mengikuti pelajaran sampai selesai.
Akibat perbuatan guru BP, siswi tersebut malu dan kebingungan saat pulang sekolah. Beruntung, dia dipinjami celana panjang temannya sehingga ketika pulang tidak memakai sarung.
"Saya mendapatkan penjelasan secara panjang lebar, dan saya meminta pihak sekolah menyelesaikan masalah ini. Pihak guru yang terlibat saya minta untuk meminta maaf," kata Samrodin dihadapan Kepala Sekolah (Kasek) Sriyono, guru BP Sugiman dan guru kelas.
Atas klarifikasi itu Kasek Sriyono mengungkapkan, bersedia menerima masukan dari wakil rakyat. Pihaknya sudah menjelaskan secara runtut kejadian itu kepada pimpinannya di Dinas Pendidikan.
Intinya apa yang dilakukan oleh guru BP hanya ingin memberikan pelajaran kepada siswa tersebut. Jika hal itu dinilai melanggar, kami menerima masukan itu dan memberikan perlakukan lebih baik kepada siswa yang melakukan kesalahan

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. mandhez . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Design by Premium Blogger Templates. Inspired from Blogger Tricksfree download all