Petinggi militer Inggris menggelontorkan 10.167 pounds (Rp 144 juta) untuk operasi payudara para tentara agar badan mereka muat dengan pakaian militer.
Militer Inggris juga mengucurkan 7.090 pounds (Rp 100 juta) untuk tiga tentara agar kuping tentara tersebut bisa ke belakang supaya mereka nyaman memakai helm.
Meski pemangkasan anggaran pengeluaran pertahanan, Kementerian Pertahanan Inggris setuju empat tentara menjalani operasi payudara senilai 2.500 pounds (Rp 35,3 juta). Kementerian Pertahanan membantah anggapan uang tersebut hanya untuk mendanai operasi plastik. Namun, Kementerian Pertahanan menyatakan itu diperlukan untuk perawatan agar para tentara bisa bekerja.
Seorang sumber militer mengatakan, "Itu sebuah kegilaan. Kami mengirim tentara terkadang tanpa peralatan yang cukup. Tapi, orang-orang ini justru menjalani operasi plastik."
Dari data yang diminta The Mirror dari Kementerian Pertahanan berdasarkan undang-undang kebebasan informasi, sekitar 17.257 pounds (Rp 244 juta) dihabiskan untuk operasi kosmetik dari pos dana tak terduga dalam tiga tahun terakhir . Jumlah tersebut meningkat dari 4.292 pounds (Rp 60,7 juta)pada 2008 hingga 2009 menjadi 12.965 pounds (Rp 183 juta) pada 2010 hingga 2011.
Kementerian Pertahanan mengatakan operasi plastik terkadang dilakukan untuk alasan pekerjaan dan operasional. Contohnya terkait masalah perlengkapan tubuh tentara.
Permintaan individu tentara untuk operasi itu dinilai Panel Penilaian Kasus Luar Biasa. Kementerian Pertahanan enggan mengungkap jenis kelamin, pangkat, atau satuan tugas tentara yang menjalani operasi tersebut dengan alasan melindungi privasi si tentara.
Pengeluaran itu terungkap ketika pemangkasan dana untuk pertahanan dilakukan guna menutup defisit 38 miliar pounds (Rp 537 triliun) anggaran militer.
Jumlah tersebut tidak termasuk operasi kosmetik untuk personel bagian pelayanan. Kementerian Pertahanan tidak menyediakan jumlah rinci untuk operasi tersebut.
Semalam, Kementerian Pertahanan menyatakan, "Operasi plastik akan dilakukan sesuai dengan saran medis dari dokter."
Pemerintah Inggris sendiri mengumumkan rencana untuk memangkas 11 ribu tenaga kerja di seluruh divisi militer Inggris.
Militer Inggris juga mengucurkan 7.090 pounds (Rp 100 juta) untuk tiga tentara agar kuping tentara tersebut bisa ke belakang supaya mereka nyaman memakai helm.
Meski pemangkasan anggaran pengeluaran pertahanan, Kementerian Pertahanan Inggris setuju empat tentara menjalani operasi payudara senilai 2.500 pounds (Rp 35,3 juta). Kementerian Pertahanan membantah anggapan uang tersebut hanya untuk mendanai operasi plastik. Namun, Kementerian Pertahanan menyatakan itu diperlukan untuk perawatan agar para tentara bisa bekerja.
Seorang sumber militer mengatakan, "Itu sebuah kegilaan. Kami mengirim tentara terkadang tanpa peralatan yang cukup. Tapi, orang-orang ini justru menjalani operasi plastik."
Dari data yang diminta The Mirror dari Kementerian Pertahanan berdasarkan undang-undang kebebasan informasi, sekitar 17.257 pounds (Rp 244 juta) dihabiskan untuk operasi kosmetik dari pos dana tak terduga dalam tiga tahun terakhir . Jumlah tersebut meningkat dari 4.292 pounds (Rp 60,7 juta)pada 2008 hingga 2009 menjadi 12.965 pounds (Rp 183 juta) pada 2010 hingga 2011.
Kementerian Pertahanan mengatakan operasi plastik terkadang dilakukan untuk alasan pekerjaan dan operasional. Contohnya terkait masalah perlengkapan tubuh tentara.
Permintaan individu tentara untuk operasi itu dinilai Panel Penilaian Kasus Luar Biasa. Kementerian Pertahanan enggan mengungkap jenis kelamin, pangkat, atau satuan tugas tentara yang menjalani operasi tersebut dengan alasan melindungi privasi si tentara.
Pengeluaran itu terungkap ketika pemangkasan dana untuk pertahanan dilakukan guna menutup defisit 38 miliar pounds (Rp 537 triliun) anggaran militer.
Jumlah tersebut tidak termasuk operasi kosmetik untuk personel bagian pelayanan. Kementerian Pertahanan tidak menyediakan jumlah rinci untuk operasi tersebut.
Semalam, Kementerian Pertahanan menyatakan, "Operasi plastik akan dilakukan sesuai dengan saran medis dari dokter."
Pemerintah Inggris sendiri mengumumkan rencana untuk memangkas 11 ribu tenaga kerja di seluruh divisi militer Inggris.
0 komentar:
Posting Komentar